Pertolongan Pertama Jika Ada Korban Jatuh Pingsan |
WCDS, Jayastambha - Pelatihan Kesehatan Lapangan yang merupakan salah satu Program Kerja Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa Ugracena Bali Batalyon B-920/Jayastambha Undiksha berlangsung di Education Hotel (Edutel) Jl. Jatayu, Kaliuntu, Kec. Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali, Minggu (30/01/2022).
Bapak Pembina I UKM Resimen Mahasiswa Undiksha I Putu Gede Parma S.St.Par., M.Par., yang turut hadir sekaligus membuka kegiatan secara resmi juga didampingi Komandan Batalyon B-920/Jayastambha Undiksha Ni Putu Nita Astri Lestari dan Wakil Komandan I Gusti Ayu Bulan Sucininghati.
Materi Kesehatan Lapangan ini dibawakan langsung oleh PMI Kabupaten Buleleng yaitu I Nyoman Budiadnyana yang merupakan anggota pelatih PMI Kabupaten Buleleng dan ditemani oleh 3 orang rekannya. Dalam penyampaiannya diawal ia menyebutkan bahwa sebutan P3K diganti menjadi PP (Pertolongan Pertama) dan pelaku pertolongan pertama itu berlaku untuk siapa saja yang memiliki pengetahuan dasar medis.
Ia menjelaskan tujuan dari pertolongan pertama ini diantaranya menyelamatkan jiwa korban, mencegah cacat, memberikan rasa nyaman serta membantu penyembuhan. Jika terjadi suatu musibah, pelaku pertolongan pertama itu tidak boleh panik, tetap tenang serta tetap fokus menolong korban. Ia juga menjelaskan "Dalam PMI itu tidak menggunakan obat, hanya oksigen saja" jelasnya.
Selain itu hal yang sering ditemukan dilapangan yaitu seperti kasus pendarahan, syok, pingsan dan patah tulang.
Setelah pemberian materi di dalam ruangan, juga diberikan praktek diluar ruangan. Komandan, Wadan, Staff dan Anggota diajarkan cara menolong jika ada korban yang patah tulang, pendarahan, serta syok dan pingsan dengan alat - alat medis seperti bidai, pembalut luka, dll.
Dengan tetap menjalankan protokol kesehatan (menjaga jarak, memakai masker dan menggunakan hand sanitizer) kegiatan ini berjalan lancar dan sesuai dengan rencana. (tia/pers)
"Jaya Selalu Jayastambha!"
0 Komentar